Selasa, 11 Mei 2021

Cara pembuatan MOL dari keongmas



Mari belajar merubah hama tanaman menjadi bermanfaat buat tanaman kita.

Mikroorganisme lokal (MOL) merupakan cairan yang terbuat dari bahan organik alami yang mengandung unsur hara mikro dan makro serta mikroba. MOL dapat berfungsi sebagai perombak bahan organik, perangsang pertumbuhan, serta agen pengendali penyakit dan hama tanaman. Pada dasarnya teman teman dapat membuat MOL sendiri dari berbagai bahan organik, salah satunya adalah keong mas.
Keong mas relatif mudah ditemukan di daerah persawahan karena hewan ini termasuk hama padi yang meresahkan. Pemanfaatan keong mas sebagai bahan baku pembuatan mikroorganisme lokal dapat membuat hama tersebut menjadi lebih bermanfaat.
Bahan-bahan lain yang dibutuhkan dalam pembuatan MOL keong mas antara lain air kelapa dan buah maja atau bisa diganti dengan gula merah dan air perasan tebu jika sulit mendapatkan buah maja yang sudah matang.
Bahan dan alat:
5 kg keong mas segar
2 buah maja matang/1 kg gula merah/air perasan tebu
10 liter air kelapa
1 buah ember plastik
Selang kecil dan Plastik lembaran sebagai penutup secukupnya.
Cara membuat:
Tumbuk halus keong mas, lalu masukkan ke ember plastik.
Campurkan daging buah maja yang sudah dihaluskan/gula merah/air perasan tebu.
Tambahkan 10 liter air kelapa, lalu aduk hingga rata.
Tutup rapat wadah dengan plastik, lengkapi dengan selang plastik yang mengarah ke botol berisi air untuk mencegah kontaminasi dan mengontrol tekanan.
Biarkan selama 15 hari agar proses fermentasi berjalan hingga tercium bau seperti tapai.
Mikroorganisme lokal yang terbuat dari keong mas dapat digunakan bioaktivator dalam proses pengomposan sehingga proses pengomposan berjalan lebih cepat.
Cara pengaplikasiannya sangat mudah, teman teman perlu mencampur 1 liter MOL dengan 5 liter air, aduk sampai rata. Setelah itu, siramkan larutan tersebut ke bahan kompos.
Selain keong mas, teman teman juga dapat menggunakan bahan-bahan organik seperti limbah hijauan atau sayuran segar, sisa buah-buahan, dan rebung bambu. Teman teman dapat menyesuaikan bahan organik yang digunakan dengan ketersediaannya di sekitar lingkungan teman teman agar lebih mudah.
Pasalnya, bahan organik yang sulit didapatkan justru malah membuat biaya pembuatan MOL semakin tinggi. Selamet mencoba...





Sumber : https://www.facebook.com/groups/998883700497691/permalink/1385594395159951/

Budidaya Terong di lahan kritis Pegunungan Kendeng


Lokasi Budidaya Tanaan Terong Ini Di Desa Prawoto Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati. Tepatya di Kelompok Tani Sendang Bebek 1 yang merupakan Binaan Dari Posluhdes Desa Prawoto ( PPL BPP Sukolilo ) Bp Abd.R
Dalam Rangka pemanfaatan lahan kritis di pegunungan kendeng sebagian peta
ni memanfaatkan dengan tanaman hortykultura untuk menambah  nilai ekonomi lahan - lahan yang dinila sangat kritis, untuk penyiraman dan sumber mata air amat sangat jauh harus membawa drum-drum berisikan air dari rumah, namun sebagian besar petani membuat lubang-lubang sumur guna tempat penampungan air hujan. 
cara ini sangat membantu petani dalam hal perawatan sehingga tanaman dapat tumbuh maksimal.




Tanaman terong (Solanum melongena) merupakan jenis sayuran tahunan semusim. Selain India, Indonesia dipercaya merupakan asal tanaman terong. Tanaman ini banyak dijumpai tumbuh liar di hutan-hutan kita. Namun, saat ini terong ditanam meluas diberbagai belahan bumi.

Terdapat banyak ragam terong yang dibudidayakan di Indonesia, mulai dari terong lokal seperti terong gelatik, terong kopek, terong bogor, terong medan hingga terong impor seperti terong Jepang. Bentuk dan warna buah terong cukup beragam ada yang putih, hijau hingga ungu. Bentuknya pun ada yang bulat, lonjong besar, hingga lonjong dengan ujung lancip.

Kondisi tanah ideal untuk budidaya terong adalah tanah lempung berpasir dengan kisaran pH 6,5-7. Terong berproduksi maksimal pada kisaran suhu 22-30oC. Tanaman ini membutuhkan sinar matahari yang cukup, oleh karena itu cocok ditanam pada musim kemarau.

Terong masih satu keluarga dengan cabe, tomat dan kentang. Hama dan penyakit yang biasa menyerang tanaman-tanaman tersebut bisa juga mengganggu budidaya terong. Oleh karena itu dalam melakukan rotasi tanaman, usahakan tidak dengan tanaman-tanaman tersebut.

Penyemaian benih terong

Benih yang baik untuk budidaya terong memilki daya tumbuh di atas 75%. Dengan benih seperti itu, kebutuhan benih untuk satu hektar mencapai 300-500 gram. Sebelum ditanam di lahan terbuka, benih terong sebaiknya disemaikan terlebih dahulu.

Langkah pertama siapkan dulu tempat penyemaian benih. Buat bedengan dengan lebar satu meter dan tinggi 20 cm. Bedengan dibuat dari campuran tanah, arang sekam dan kompos dengan perbandingan 1:1:1. Atau, silahkan baca cara membuat media persemaian. Kemudian berikan naungan terhadap bedengan tersebut.

Rendam benih terong dalam air hangat selama 10-15 menit, kemudian bungkus benih dengan kain basah dan diamkan selama 24 jam. Buat alur berjarak 5-10 cm diatas bedengan untuk menebarkan benih. Kemudian tebarkan benih dan tutup dengan tanah tipis-tipis. Setelah itu, tutup bedengan dengan daun pisang atau karung goni basah. Siram dengan air untuk menjaga kelembaban persemaian.

Setelah 2-3 hari kecambah mulai tumbuh menjadi tanaman, buka daun pisang atau karung goni tersebut. Kemudian siram setiap hari tanaman tersebut. Setelah 10-15 hari, pindahkan bibit tanaman kedalam bumbunan daun pisang atau polybag kecil (9X10 cm), satu polybag satu tanaman. Isi polybag atau bumbunan daun pisang dengan tanah dan kompos, perbandingan 1:1. Silahkan baca cara membuat media tanam polybag.

Sirami tanaman yang ada dalam polybag tersebut setiap hari. Setelah tanaman berumur 1-1,5 bulan atau telah memiliki minimal 4 helai daun, tanaman tersebut siap dipindahkan ke lahan terbuka.

Pengolahan tanah dan penanaman

Lahan untuk budidaya terong dicangkul atau dibajak dengan kedalaman 30 cm. Bersihkan tanah dari gulma dan kerikil. Bentuk bedengan dengan lebar 1 meter tinggi 30 cm dan panjang disesuaikan dengan bentuk lahan. Jarak antar bedengan 40 cm.

Gunakan pupuk organik sebagai pupuk dasar, bisa berupa kompos atau pupuk kandang sebanyak 15 ton per hektar. Taburkan di atas bedengan dan aduk hingga merata. Budidaya terong menghendaki tingkat keasaman tanah sekitar pH 5-6. Apabila pH kurang dari 5 tambahkan kapur pertanian atau dolomit sebanyak 1-2 ton per hektar satu minggu sebelum tanam.

Buat lubang tanam secara berbaris, satu bedengan sebanyak dua baris. Jarak tanam antar lubang tanam 60 cm dan jarak antar baris 70 cm. Lebar lubang dan kedalaman disesuaikan dengan ukuran polybag bibit.

Sebelum bibit dipindahkan, siram bedengan dengan air. Tanaman terong cenderung tidak tahan dengan kekeringan. Pindahkan bibit tanaman satu lubang diisi satu bibit tanaman. Hati-hati dalam memindahkan tanaman, jaga agar akar tanamah tidak putus atau rusak.

Perawatan budidaya terong

Lakukan penyulaman tanaman setelah satu minggu. Cabut tanaman yang terlihat layu atau tidak sehat dan pertumbuhannya abnormal. Pencabutan dilakukan beserta media tumbuhnya. Ganti dengan bibit baru.

Pemupukan tambahan dilakukan mulai dari 2 minggu setelah bibit ditanam. Untuk budidaya terong non-organik berikan pupuk urea dengan dosis 80 kg/ha dan KCl 45 Kg/ha. Sedangkan untuk budidaya terong organik berikan pupuk kompos atau pupuk kandang, masing-masing satu kepal atau kira-kira 0,5 kg per tanaman.

Ulangi pemberian pupuk susulan pada minggu ke-5 dan ke-7 setelah bibit ditanam. Sambil memberikan pupuk susulan, siangi gulma yang terdapat dalam bedengan tanaman. Bersihkan juga semak belukar yang terdapat disekitar area tanaman.

Pemasangan ajir atau bilah bambu untuk menopang tanaman dilakukan setelah tanaman berumur 3 minggu. Penancapan ajir hendaknya berjarak 5-7 cm dari pangkal batang. Jangan sampai penancapan ajir melukai akar tanaman. Ikat tanaman pada ajir dengan tali rafia.

Apabila tidak turun hujan penyiraman hendaknya dilakukan setiap tiga hari sampai tanaman berbunga. Setelah tanaman berbunga, tingkatkan frekuensinya hingga dua hari sekali.

Panen budidaya terong

Panen pertama usaha budidaya terong biasanya dilakukan setelah 70-80 hari sejak bibit ditanam. Selanjutnya, panen dilakukan setiap 3-7 hari sekali. Dalam satu kali musim tanam, bia mencapai 13-15 kali panen, bahkan bisa lebih.

Waktu yang tepat untuk panen adalah pagi dan sore hari. Buah dipetik dengan tangkainya, buah terung tidak tahan lama. Oleh karena itu harus segera dipasarkan begitu selesai panen. Sortasi untuk budidaya terong dilakukan berdasarkan ukuran dan warna buah.






Sumber : https://alamtani.com/budidaya-terong/




Kamis, 06 Mei 2021

Profil Singkat Posluhdes Prawoto

 


 Profil Posluhdes Desa Prawoto

Lokasi POS di Kantor Balaidesa Prawoto


Keadaan Wilayah

Wilayah binaan Prawoto  terdiri dari 4 Dukuh dengan luas wilayah : 1.174 Ha / Kmtinggi tempat 40 m – 158 dpl dengan topografi datar, bergelombang dan berbukit-bukit, suhu udara rata-rata 280C – 360C.

Wilayah binaan Desa Prawoto berbatasan dengan :

Sebelah utara               : Kabupaten Kudus

Sebelah selatan            : Desa Pakem

Sebelah barat               : Kabupaten Kudus

Sebelah timur              : Desa wegil

Posluhdes Prawoto Membawahi :

1. 4 Kelompok Tani Lahan Irigasi tehnis 

2. 3 Kelompok Lahan Kering (Pegunungan Kendeng)

3. 1 Kelompok LMDH

4. 4 Kelompok Ternak 

5. 1 Kelompok Wanita Tani


Untuk KPL ada 2 


-       Jenis tanah yang dominan di wilayah binaan Prawoto adalah :

a.    Kelabu kekuningan

b.    Komplek mediteran coklat kemerahan

Jenis tanah ini sangat berpengaruh terhadap kesuburan dan pertumbuhan tanaman serta produksi tanaman.

-       Curah hujan Wilayah binaan Prawoto rata-rata dengan curah hujan : 3,184 ml dengan hari hujan : 162 hari, dapat dilihat pada lampiran 4 dengan rincian  sebagai berikut   :

Bulan basah selama     : 7 bulan

Terjadi pada bulan      : Januari, Februari, Maret, September, Oktober, November dan Desember

Bulan lembab selama  : 5 bulan

Terjadi pada bulan      : April, Mei, Juni, Juli dan Agustus

Bulan kering selama    : - bulan

-       Dengan curah hujan tersebut, maka tata tanam yang ada di wilayah binaan 01 sebagai berikut :

Pola I               : padi – padi – kacang hijau

Pola III            : padi – padi – semangka / blewah

Pola IV            : jagung – jagung – waloh/ labu kuning 

Komoditas Unggulan Daerah

Komoditas unggulan di wilayah binaan untuk tanaman pangan yaitu padi dan jagung. Untuk tanaman hortikultura Bawang Merah, Blewah dan Semangka, Untuk Buah srikaya, semangka buah dan Sawo Untuk tanaman padi di wilayah binaan prawoto 

 

Pola Usaha Tani

Pola usahatani untuk tanaman pangan di Wilayah Binaan Prawoto pada dasarnya ada dua yaitu :

1.                                                                                               Pola usahatani lahan kering atau Tegalan

2.                                                                                               Pola usahatani lahan sawah.

Pola usahatani lahan kering atau di tegalan di usahakan tanaman  jagung, cabe rawit, ubi kayu kacang tanah dan labu kunig.

Pola usahatani lahan sawah di budidayakan tanaman padi, , semangka buah, blewah

 

Keadaan Penduduk

Jumlah penduduk di wilayah binaan 01 desa prawoto sebesar 11.440 jiwa, terdiri dari laki-laki 5687 jiwa, dan perempuan 5.739 jiwa. Jumlah Kepala Keluarga (KK) seluruhnya ada 3542 KK. Sedangkan  jumlah KK Tani sebanyak 2402 KK. Berdasarkan data tersebut di atas, angkatan kerja untuk sumber daya manusia di wilayah binaan 01 cukup besar dalam rangka untuk pengelolaan lahan pertanian ( ini data 2014)

Kamis, 31 Desember 2020

Mendampingimu Cegah Penggerek Batang Pada Jagung











 

Kelompok Sido Rukun 2-5 Study banding Pengelolaan RMU dan Drayer











 

MODERNISASI ALSIN SEBAGAI IKHTIAR MEMUDAHKAN PETANI
















 

Rabu, 30 Desember 2020

KUNJUNGAN LANGSUNG KE PETANI BINAAN DESA PAKEM KECAMATAN SUKOLILO KABUPATEN PATI
















 

Sabtu, 05 September 2020

Pendampingan Petani Yang Berkelanjutan Desa Prawoto Kec.Sukolilo Kab.Pati

 


Penyuluh BPP.SUKOLILO ( Bp. Abdul Rohman.SP ) Melakukan Praktek Pembuatan Naget dari Ikan Lele, Oleh KWT " MEKAR INDAH " Desa Prawoto Kecamatan Sukolilo - Kab.Pati


Penyuluh Pertanian BPP SUKOLILO ( Bp.Abdul Rohman. SP ) Melakukan Anjangsana Ketemu Langsung Dengan Ketua Kelompok Tani Sido Rukun 01 Desa Prawoto Kec.Sukolilo Kab.Pati untuk persiapan MT3 dengan tanaman Jagung Manis 


Petani Melakukan Pengocoran Pada Tanaman Jagungnya Di MT 3 






Penyuluh Pertanian BPP SUKOLILO ( Bp.Abdul Rohman.SP ) melakukan uji PH tanah di wilayah binaannya Kelompok Sido Rukun 01 Desa Prawoto - Kec.Sukolilo Kab.Pati 














Penyuluh Petanian BPP SUKOLILO ( Bp.Abdul Rohman .SP ) Melakukan Pendampingan Tanam Melon Di Kelompok Sido Rukun 02-05 MT 3, Desa Prawoto Kecamatan Sukolilo, Budidaya Melon Dengan Metode Infus. ( Foto. 29 Juni 2019 )






Penyuluh Pertanian BPP SUKOLILO Bp.Abdul Rohman.SP Melakukan Pendampingan Tim verifikasi dari Kementrian Pusat dan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Tengah dan Kab.Pati Program SP3T Wilbin Desa Prawoto Sukolilo-Pati






PENILAIAN LOMBA KELOMPOK TANI DINAS PERTANIAN KAB.PATI
DI KELOMPOK TANI TERNAK HAYAWAN LEMBU LESTARI DESA PRAWOTO SUKOLILO-PATI BINAAN ( Bp.ABDUL ROHMAN.SP )