Mari belajar merubah hama tanaman menjadi bermanfaat buat tanaman kita.
Memberikan Informasi Kegiatan Wilayah Binaan yang ada di Desa Prawoto Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah
Selasa, 11 Mei 2021
Cara pembuatan MOL dari keongmas
Mari belajar merubah hama tanaman menjadi bermanfaat buat tanaman kita.
Budidaya Terong di lahan kritis Pegunungan Kendeng
Tanaman terong (Solanum melongena) merupakan jenis sayuran tahunan semusim. Selain India, Indonesia dipercaya merupakan asal tanaman terong. Tanaman ini banyak dijumpai tumbuh liar di hutan-hutan kita. Namun, saat ini terong ditanam meluas diberbagai belahan bumi.
Terdapat banyak ragam terong yang dibudidayakan di Indonesia, mulai dari terong lokal seperti terong gelatik, terong kopek, terong bogor, terong medan hingga terong impor seperti terong Jepang. Bentuk dan warna buah terong cukup beragam ada yang putih, hijau hingga ungu. Bentuknya pun ada yang bulat, lonjong besar, hingga lonjong dengan ujung lancip.
Kondisi tanah ideal untuk budidaya terong adalah tanah lempung berpasir dengan kisaran pH 6,5-7. Terong berproduksi maksimal pada kisaran suhu 22-30oC. Tanaman ini membutuhkan sinar matahari yang cukup, oleh karena itu cocok ditanam pada musim kemarau.
Terong masih satu keluarga dengan cabe, tomat dan kentang. Hama dan penyakit yang biasa menyerang tanaman-tanaman tersebut bisa juga mengganggu budidaya terong. Oleh karena itu dalam melakukan rotasi tanaman, usahakan tidak dengan tanaman-tanaman tersebut.
Penyemaian benih terong
Benih yang baik untuk budidaya terong memilki daya tumbuh di atas 75%. Dengan benih seperti itu, kebutuhan benih untuk satu hektar mencapai 300-500 gram. Sebelum ditanam di lahan terbuka, benih terong sebaiknya disemaikan terlebih dahulu.
Langkah pertama siapkan dulu tempat penyemaian benih. Buat bedengan dengan lebar satu meter dan tinggi 20 cm. Bedengan dibuat dari campuran tanah, arang sekam dan kompos dengan perbandingan 1:1:1. Atau, silahkan baca cara membuat media persemaian. Kemudian berikan naungan terhadap bedengan tersebut.
Rendam benih terong dalam air hangat selama 10-15 menit, kemudian bungkus benih dengan kain basah dan diamkan selama 24 jam. Buat alur berjarak 5-10 cm diatas bedengan untuk menebarkan benih. Kemudian tebarkan benih dan tutup dengan tanah tipis-tipis. Setelah itu, tutup bedengan dengan daun pisang atau karung goni basah. Siram dengan air untuk menjaga kelembaban persemaian.
Setelah 2-3 hari kecambah mulai tumbuh menjadi tanaman, buka daun pisang atau karung goni tersebut. Kemudian siram setiap hari tanaman tersebut. Setelah 10-15 hari, pindahkan bibit tanaman kedalam bumbunan daun pisang atau polybag kecil (9X10 cm), satu polybag satu tanaman. Isi polybag atau bumbunan daun pisang dengan tanah dan kompos, perbandingan 1:1. Silahkan baca cara membuat media tanam polybag.
Sirami tanaman yang ada dalam polybag tersebut setiap hari. Setelah tanaman berumur 1-1,5 bulan atau telah memiliki minimal 4 helai daun, tanaman tersebut siap dipindahkan ke lahan terbuka.
Pengolahan tanah dan penanaman
Lahan untuk budidaya terong dicangkul atau dibajak dengan kedalaman 30 cm. Bersihkan tanah dari gulma dan kerikil. Bentuk bedengan dengan lebar 1 meter tinggi 30 cm dan panjang disesuaikan dengan bentuk lahan. Jarak antar bedengan 40 cm.
Gunakan pupuk organik sebagai pupuk dasar, bisa berupa kompos atau pupuk kandang sebanyak 15 ton per hektar. Taburkan di atas bedengan dan aduk hingga merata. Budidaya terong menghendaki tingkat keasaman tanah sekitar pH 5-6. Apabila pH kurang dari 5 tambahkan kapur pertanian atau dolomit sebanyak 1-2 ton per hektar satu minggu sebelum tanam.
Buat lubang tanam secara berbaris, satu bedengan sebanyak dua baris. Jarak tanam antar lubang tanam 60 cm dan jarak antar baris 70 cm. Lebar lubang dan kedalaman disesuaikan dengan ukuran polybag bibit.
Sebelum bibit dipindahkan, siram bedengan dengan air. Tanaman terong cenderung tidak tahan dengan kekeringan. Pindahkan bibit tanaman satu lubang diisi satu bibit tanaman. Hati-hati dalam memindahkan tanaman, jaga agar akar tanamah tidak putus atau rusak.
Perawatan budidaya terong
Lakukan penyulaman tanaman setelah satu minggu. Cabut tanaman yang terlihat layu atau tidak sehat dan pertumbuhannya abnormal. Pencabutan dilakukan beserta media tumbuhnya. Ganti dengan bibit baru.
Pemupukan tambahan dilakukan mulai dari 2 minggu setelah bibit ditanam. Untuk budidaya terong non-organik berikan pupuk urea dengan dosis 80 kg/ha dan KCl 45 Kg/ha. Sedangkan untuk budidaya terong organik berikan pupuk kompos atau pupuk kandang, masing-masing satu kepal atau kira-kira 0,5 kg per tanaman.
Ulangi pemberian pupuk susulan pada minggu ke-5 dan ke-7 setelah bibit ditanam. Sambil memberikan pupuk susulan, siangi gulma yang terdapat dalam bedengan tanaman. Bersihkan juga semak belukar yang terdapat disekitar area tanaman.
Pemasangan ajir atau bilah bambu untuk menopang tanaman dilakukan setelah tanaman berumur 3 minggu. Penancapan ajir hendaknya berjarak 5-7 cm dari pangkal batang. Jangan sampai penancapan ajir melukai akar tanaman. Ikat tanaman pada ajir dengan tali rafia.
Apabila tidak turun hujan penyiraman hendaknya dilakukan setiap tiga hari sampai tanaman berbunga. Setelah tanaman berbunga, tingkatkan frekuensinya hingga dua hari sekali.
Panen budidaya terong
Panen pertama usaha budidaya terong biasanya dilakukan setelah 70-80 hari sejak bibit ditanam. Selanjutnya, panen dilakukan setiap 3-7 hari sekali. Dalam satu kali musim tanam, bia mencapai 13-15 kali panen, bahkan bisa lebih.
Waktu yang tepat untuk panen adalah pagi dan sore hari. Buah dipetik dengan tangkainya, buah terung tidak tahan lama. Oleh karena itu harus segera dipasarkan begitu selesai panen. Sortasi untuk budidaya terong dilakukan berdasarkan ukuran dan warna buah.
Sumber : https://alamtani.com/budidaya-terong/
Kamis, 06 Mei 2021
Profil Singkat Posluhdes Prawoto
Profil Posluhdes Desa Prawoto
Lokasi POS di Kantor Balaidesa Prawoto
Keadaan Wilayah
Wilayah binaan Prawoto
terdiri dari 4 Dukuh
dengan luas wilayah : 1.174
Ha / Km2 tinggi tempat 40 m – 158 dpl dengan topografi
datar, bergelombang dan berbukit-bukit, suhu udara rata-rata 280C –
360C.
Wilayah binaan Desa Prawoto berbatasan dengan :
Sebelah utara :
Kabupaten Kudus
Sebelah selatan :
Desa Pakem
Sebelah barat :
Kabupaten Kudus
Sebelah timur :
Desa wegil
Posluhdes Prawoto Membawahi :
1. 4 Kelompok Tani Lahan Irigasi tehnis
2. 3 Kelompok Lahan Kering (Pegunungan Kendeng)
3. 1 Kelompok LMDH
4. 4 Kelompok Ternak
5. 1 Kelompok Wanita Tani
Untuk KPL ada 2
- Jenis
tanah yang dominan di wilayah binaan
Prawoto adalah :
a. Kelabu
kekuningan
b. Komplek
mediteran coklat kemerahan
Jenis
tanah ini sangat berpengaruh terhadap kesuburan dan pertumbuhan tanaman serta
produksi tanaman.
- Curah
hujan Wilayah binaan Prawoto rata-rata dengan curah hujan : 3,184 ml
dengan hari hujan : 162
hari, dapat dilihat pada lampiran 4 dengan rincian sebagai berikut :
Bulan
basah selama : 7 bulan
Terjadi pada bulan : Januari, Februari, Maret, September,
Oktober, November dan Desember
Bulan
lembab selama : 5 bulan
Terjadi
pada bulan : April, Mei, Juni, Juli
dan Agustus
Bulan
kering selama : - bulan
- Dengan
curah hujan tersebut, maka tata tanam yang ada di wilayah binaan 01 sebagai
berikut :
Pola
I : padi – padi – kacang hijau
Pola
III : padi – padi – semangka /
blewah
Pola IV : jagung – jagung – waloh/ labu kuning
Komoditas
Unggulan Daerah
Komoditas unggulan di wilayah binaan untuk tanaman pangan yaitu padi dan jagung. Untuk tanaman hortikultura Bawang Merah, Blewah dan Semangka, Untuk Buah srikaya, semangka buah dan Sawo Untuk tanaman padi di wilayah binaan prawoto
Pola
Usaha Tani
Pola usahatani
untuk tanaman pangan di Wilayah Binaan Prawoto
pada dasarnya ada dua yaitu :
1.
Pola
usahatani lahan kering atau Tegalan
2.
Pola
usahatani lahan sawah.
Pola usahatani lahan
kering atau
di tegalan di usahakan
tanaman jagung, cabe rawit,
ubi kayu kacang tanah dan labu kunig.
Pola
usahatani lahan sawah di budidayakan tanaman padi, , semangka buah, blewah
Keadaan Penduduk
Jumlah penduduk di wilayah binaan 01 desa prawoto sebesar 11.440 jiwa, terdiri dari laki-laki 5687 jiwa, dan perempuan 5.739 jiwa. Jumlah Kepala Keluarga (KK) seluruhnya ada 3542 KK. Sedangkan jumlah KK Tani sebanyak 2402 KK. Berdasarkan data tersebut di atas, angkatan kerja untuk sumber daya manusia di wilayah binaan 01 cukup besar dalam rangka untuk pengelolaan lahan pertanian ( ini data 2014)